Cerita (sedikit) Tentang Aksi
Latar Waktu: 6-7 Mei 2010
Latar tempat : Lab.Farmako, LT5, Pelataran, DinKes,
Pernahkah kalian mendengar pertanyaan seperti ini,”apa bedanya antara aksi dan demo?” kalau (t)AKSI rodanya 4, kalau (b)demo rodanya Cuma 3. Iya itu Cuma bercanda-bercandaan, ga perlu sampe bete atau sampe nutup blog ini atau bahkan ngebanting laptop. Tapi percaya ga percaya saya dengan beberapa teman se-jurusan kemarin ikutan aksi. "APA? Kamu ikutan aksi?" Itu komentar bebrapa teman SMA saya, "ya ampun, nyusahin rakyat aja lu” kata mereka pula.
Ceritanya bermula saat Kemarin waktu hari kamis nunggu giliran praktikum gizi, sudah ada tersebar selebaran yang melatarbelakangi aksi untuk hari jumat, yah intinya adalah wacana tentang mahasiswa calon tenaga medis di Sulsel bakalan dikenakan biaya 60ribu perminggu perkepala saat menjalani pendidikan klinik(profesi).dan semua itu tertuang di peraturan Gubernur. Kasihan banget kan mahasiswa, bayar SPP lah, bayar POMD lah, bayar Kost-an lah, bayar biaya hidup lah, sekarang suruh keluarin biaya lagi. Apalagi buat mahasiswa yang kepalanya dua, wuih, bayarnya 120ribu perminggu. Untung saat ini saya bukan mahasiswa klinik dan kepala saya Cuma satu. jadi belum kena. Tapi kalau mau berpikir ke depan, 4 semester lagi saya juga bakalan masuk ke klinik.
Bayangkan kalau sebulan berapa biaya yang harus dikeluarkan diluar biaya SPP dan POMD? Jangan-jangan justru lebih besar dari uang kiriman ortu dari kampung. Apalagi kalau sudah di klinik kita itu kerjanya mah seperti kerja tanpa dibayar, sudah capek, jaga malam, banyak laporan, resiko ketularan penyakit, waktu terkuras. Eh, disuruh bayar lagi.
Alhasil beberapa kakak kami pun menjelaskan latar belakang dan skema aksi untuk keesokan harinya, penjelasan ini langsung ditayangkan dari LT5, kebetulan waktu itu kuliah kosong. dan beberapa saat kemudian alhasil kami sudah berada di pelataran LT5 bersendagurau membuat petaka, petaka itu semacam kertas karton yang ditulisi kata-kata ekspresif. Semua laki-laki langsung terjun membagi diri( untuk kerja tugas) sedangkan para perempuan juga berjuang di dalam LT5 untuk mengerjakan laporan gizi yang berpuluh-puluh lembar. aturan mainnya yang laki-laki nanti bakalan nyalin laporan. Tapi ternyata ada 3 perempuan yang nyelip di pelataran, mereka adalah si Nini, Dhini, dan Emy, entah mereka memang hobi ikut aksi atau malas kerja laporan yang menjadi alasan untuk ikut bikin petaka, yang pasti mereka ikut nimbrung bukan karena laporannya sudah selesai.
Nah mari kita lihat jejak perjuangan kami mulai hari kamis sampai jumat.
sayang foto di gubernuran tidak sempat saya abadikan, berhubung terpukau melihat massa yang begitu banyak dan sibuk mondar-mandir ke kakak-kakak buat minta izinkan teman-teman yang mau shalat jumat dan pleno. Dan sayangnya pleno hari itu dibatalkan oleh koordinator sistem dan pengumuman nilai sistem Imunologi sudah terpasang. nilaiku C (lagi) dan memang saya pantas mendapatkannya.(CURHAT mode:on)
Asai
sabtu, 8 Mei 2010
18.34 wita setelah inhouse training
LAN Antang
wuahahaha... banyak juga foto2nya di'...
ya doong
Eh kamu!!! Sy laporkan ke kantor polisi :
1. Pencemaran nama baik
2. Pengambilan gambar tanpa izin
Ga maw ribet lgsg berurusan dgn pengacar sy aj!!
nah loh...lapor saja...biar saja...terbitkan saja di Sinovia...saya tak peduli... cukup sudah